Senin, 28 November 2016

Alergi

Yarhamukallah

Kamu pernah bersin ketikan berada dilingkungan banyak debu?

Kulit seketika memerah dan gatal ketika makan udang dan kepiting?

Bentol-bentol karna suhu dingin?

Mungkin itu alergi ^^/


Alergi itu apa?
Menurut aldokter.com, alergi merupakan bentuk reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap sesuatu yang dianggap berbahaya walaupun sebenarnya tidak. Ini bisa berupa substansi yang masuk atau bersentuhan dengan tubuh.


Alergen atau substansi pemicu alergi hanya berdampak pada orang yang memiliki alergi tersebut. Pada orang lain, alergen tersebut tidak akan memicu reaksi kekebalan tubuh. Beberapa jenis substansi yang dapat menyebabkan reaksi alergi meliputi gigitan serangga, tungau debu, bulu hewan, obat-obatan, makanan tertentu, serta serbuk sari.
Saat tubuh pertama kali berpapasan dengan sebuah alergen, tubuh akan memproduksi antibodi karena menganggapnya sebagai sesuatu yang berbahaya. Jika tubuh kembali berpapasan dengan alergen yang sama, tubuh akan meningkatkan jumlah antibodi terhadap jenis alergen tersebut. Hal inilah yang memicu pelepasan senyawa kimia dalam tubuh dan menyebabkan gejala-gejala alergi.
Apa saja gejala yang bisa muncul saat kamu alergi?
Gejala-gejala yang Muncul Saat Alergi
Ada beberapa gejala alergi yang umum terjadi, antara lain:
  • Bersin-bersin.
  • Batuk-batuk.
  • Sesak napas.
  • Ruam pada kulit.
  • Hidung beringus.
  • Terjadi pembengkakan di bagian tubuh yang berpapasan dengan alergen, misalnya wajah, mulut dan lidah.
  • Gatal dan merah pada mata.
  • Mata berair.
Tingkat keparahan alergi juga berbeda-beda pada tiap orang, ada yang mengalami reaksi alergi ringan dan ada yang parah sampai berakibat fatal yang disebut dengan anafilaksis. Jika mengalami anafilaksis, Anda membutuhkan penanganan medis darurat.
Pada dasarnya alergi banyak macamnya, ada alergi yang disebabkan oleh makanan, kurang bersihnya lingkungan dan sebagainya.
Masih menurut alodokter.com, Alergi makanan adalah reaksi alergi yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh kita keliru merespons protein yang berasal dari makanan dan menganggapnya sebagai suatu ancaman. Salah satu reaksi alergi yang muncul bisa berupa rasa gatal dan ruam pada kulit.
Berdasarkan zat pemicu dan jangka waktu munculnya gejala, alergi makanan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu immunoglobulin E, non-immunoglobulin E, dan gabungan keduanya.
Immunoglobulin E merupakan salah satu zat antibodi yang ada di dalam sistem kekebalan tubuh kita. Alergi makanan yang dipicu oleh produksi zat ini merupakan jenis alergi makanan yang paling umum terjadi dan gejalanya biasa akan muncul tidak lama setelah penderita makan.
Sedangkan untuk alergi makan yang dipicu oleh zat-zat antibodi selain immunoglobulin E,rentang waktu munculnya gejala akan membutuhkan waktu yang lebih lama atau biasanya berjam-jam setelah penderita makan.
Jenis alergi makanan yang terakhir adalah kombinasi dari immunoglobulin dan non-immunoglobulin EOrang yang menderita kondisi ini akan merasakan gejala-gejala dari kedua jenis alergi makanan tersebut.
Nah, makanan apa saja yang bisa memicu terjadinya alergi?

Jawabannya, Semua makanan berpotensi menyebabkan alergi. Namun ada beberapa jenis makanan tertentu yang sangat umum menyebabkan kondisi tersebut, contohnya udang, lobster, kepiting, ikan, dan kacang-kacangan.


Alergi akibat kacang-kacangan umum dialami oleh anak-anak. Selain kacang-kacangan, anak-anak juga bisa mengalami alergi setelah mengonsumsi susu, telur, gandum, dan kedelai. Alergi susu pada anak-anak sering kali menimbulkan gejala campuran yang ada di dalam alergi immunoglobulin E dan non-immunoglobulin Eyaitu pembengkakan dan sembelit.
Lalu, bila terlanjur alergi adakah obatnya?
Sebenarnya tidak ada obat yang dapat menyembuhkan alergi makanan. Tujuan pemberian obat di sini adalah untuk meredakan reaksi alergi yang muncul. Karena itu alangkah baiknya bagi kita untuk mengenali makanan-makanan pemicu alergi dan menghindarinya.
Berdasarkan tingkat keparahan gejala, ada dua jenis obat alergi yang umumnya digunakan. Yang pertama adalah obat-obatan antihistamin. Obat ini digunakan untuk meredakan reaksi alergi atau gejala alergi yang masih tergolong ringan hingga menengah.
Sangat penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi obat ini, karena ada beberapa jenis antihistamin yang tidak yang cocok digunakan oleh anak-anak yang berusia di bawah 2 tahun, seperti promethazine dan alimemazine.
Jenis obat alergi yang kedua adalah obat yang mengandung adrenalin. Obat ini biasanya diberikan oleh dokter untuk menanggulangi gejala alergi parah pada kasus anafilaksis dengan cara disuntikkan. Adrenalin mampu meredakan gejala sulit bernapas dengan cara memperlebar saluran napas, serta menanggulangi tekanan darah rendah.

Selain alergi makanan, alergi yang umum ditemukan adalah alergi pada kulit dan ini tentunya sangat mengganggu aktivitas kita sehari-hari.
Seseorang yang memiliki kulit sensitif sangat mudah terkena alergi. Beberapa tanda yang bisa dikenali di antaranya kulit memerah, muncul ruam-ruam, gatal dan bengkak.
Dalam istilah kedokteran, alergi kulit disebut dermatitis kontak alergi. Alergi dapat dipicu oleh beberapa penyebab. Alergen adalah unsur asing yang secara keliru dianggap berbahaya oleh sistem kekebalan tubuh sehingga jika terpapar bisa mengakibatkan reaksi alergi. Alergen hanya berdampak pada mereka dengan alergi.
Yuk kenali penyebab alergi pada kulit, ini dia pemicu terjadinya alergi pada kulit:
  • Produk kosmetik; misalnya perias wajah, losion, deodoran, sabun, sampo, serta pewarna rambut.
  • Produk pembersih; seperti pembersih lantai, sabun cuci, disinfektan dan sejenisnya.
  • Obat-obatan yang dioleskan pada kulit, seperti krim antigatal atau antibiotik.
  • Aksesoris yang terbuat dari logam, misalnya nikel atau emas.
  • Tanaman, dapat mencakup daun, batang, atau serbuk sari.
  • Lateks, yaitu bahan yang digunakan untuk sarung tangan karet, kondom dan balon.
  • Semprotan serangga.
  • Parfum.
Reaksi alergi tidak muncul ketika pertama kali tubuh bersentuhan dengan alergen. Pada paparan pertama, sistem kekebalan tubuh hanya akan mengingatnya kemudian membuat antibodi sebagai reaksi. Jika kulit terus terpapar oleh alergen selama sepuluh hari atau lebih, lama-kelamaan akan menjadi alergi kulit.
Jika sudah memiliki alergi, dalam hitungan menit saja penderita bisa langsung mengalami gejala alergi ketika bersentuhan dengan alergen. Namun, bisa juga gejala baru timbul 1-2 hari setelah terpapar alergen. Pada beberapa kasus, alergi dapat menimbulkan reaksi yang fatal atau anafilaksis
Nah itu dia alergi yang paling umum kita temui, pada dasarnya ada banyak jenis alergi dan penyebabnya, untuk mencegah terjadinya alergi maka usahakan untuk tidak menyentuh, memakan atau mendekati zat-zat penyebab alergi karna seperti yang kita tau mengobati tentunya lebih sulit dari mencegah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar