Rabu, 19 Oktober 2016




KIMIA ORGANIK
Pengertian Kimia Organik
Kimia organik adalah salah satu bidang ilmu ilmu kimia yang mempelajari struktur, sifat, dan komposisi suatu senyawa. Kimia organik juga sering disebut sebagai kimia karbon, karena unsur yang dipelajari dalam kimia organik adalah unsur yang mengandung karbon, hidrogen, oksigen, biasanya dengan tambahan nitrogen, belerang, dan fosfor. Nama senyawa organic berasal dari kata organisme atau makhluk hidup, Pada tahun 1828, Friedrich Wholer berhasil mensintesis urea (senyawa organik) dengan memanaskan amonium sianat (senyawa anorganik).

Senyawa Organik
Senyawa organik adalah senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup, setiap senyawa ini selalu mengandung karbon sebagai unsur utamanya. Bab ini akan membahas senyawa organik yang dimulai dengan mempelajari keistimewaan unsur karbon dan cara menuliskan rumus senyawa organik.Kemudian dilanjutkan dengan senyawa hidrokarbon yaitu senyawa yang mengandung hydrogen dan karbon. Senyawa hidrokarbon kurang reaktif, tetapi akan reaktif bila 1 atom hidrogen atau lebih diganti dengan gugus fungsional. Gugus fungsional adalah atom atau kelompok atom yang reaktif perubahan suatu jenis senyawa menjadi senyawa lain disebut reaksi kimia organik. Pada bagian akhir dijaleskan reaksi polimerisasi.
Keistemewaan Unsur Karbon

            Karbon hanya salah satu dari unsure yang terdapat dalam sistem periodik tapi senyawanya menjadi kelompok besar karena jenisnya banyak sekali. Sampai saat ini telah diketahui sekitar 6 juta senyawa organik, sedangkan senyawa anorganik sekitar 50.000.

Keanekaragaman Senyawa Organik
Keanekaragaman senyawa organik muncul sebagai akibat keistimewaan unsure karbon yang tidak dimiliki unsure lain. Keistimewaan itu adalah sebagai berikut:
1.      Karbon dapat membuat 4 ikatan kovalen tunggal yang cukup kuat dengan atom lain.
2.      Satu aom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan atom karbon lain, dan dapat pula sambung menyambung.
3.      Rantai karbon dalam senyawa organic dapat merupakan rantai lurus, bercabang, dan melingkar (siklik).
4.      Antara dua atom karbon yang berdekatan dapat membentuk ikatan rangkap dua atau tiga.
5.      Atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan atom elektronegatif.

Rumus Senyawa Organik
Senyawa kimia mempunyai 3 macam rumus kimia, yaitu rumus empiris, rumus molekul, dan struktur molekul. Dalam mempelajari senyawa organic selalu dimulai dari senyawa hidrokarbon, yaitu senyawa yang hanya mengandung unsur hydrogen dan karbon senyawa ini dibagi atas hirokarbon alifatik dan aromatic.
Hidrokarbon alifatik adalah senyawa senyawa hidrokarbon yang tidak mengandung inti benzena, baik dalam senyawa yang berantai lurus dan bercabang maupun yang siklik.
Hidrokarbon aromatic adlah senyawa hidrokarbon yang mengandung inti benzena, yaitu ramntai 6 karbon yang melingkar tetapi stabil.
Hidrokarbon alifatik yang tidak mengandung ikatan rangkap disebut hidrokarbon jenuh dan yang mengandung ikatan rangkap disebut hidrokarbon tak jenuh, hidrokarbon siklik yang jenuh disebut sikloalkana.

·      Senyawa Jenuh
Senyawa jenuh adalah yang atom atomnya dihubungkan oleh ikatan tunggal, tidak mengandung ikatan rangkap 2 atau 3, karena itu etana adalah hidrokarbon jenuh, namun istilah jenuh seringkali digunakan pula untuk senyawa yang mengandung ikatan rangkap 2 atau 3 yang tidak mudah melakukan reaksi adisi. Karena itu, asam asetat adalah asam karboksilat jenuh dan asetonitril dinamakan nitril jenuh, sedangkan basa Schiff diangkap sebagai basa tak jenuh.
Alkana
Sebagai hidrokarbon, semua atom karbon dalam alkana mempunyai empat ikatan tunggal dan tidak ada pasangan elektron bebas. Semua elektron terikat kuat oleh kedua atom. Akibatnya, senyawa ini cukup stabil dan disebut juga paraffin yang berarti kurang reaktif. Rumus senyawa alkana bergantung pada jumlah atom C sedangkan jumlah H ditentukan oleh jumlah C tersebut. Karena atom C bertangan empat dan H bertangan satu, maka rumus alkana menjadi CnH2n+2. Nama senyawa alkana harus sesuai dengan jumlah atom C, dan diberi akhiran “ana”. Bilangan umtuk menyatakan jumlah C tersebut tidak sepenuhnya sesuai dengan angka-angka yang biasa dipakai.
Rumus
Nama
Tf (oC)
Tb (oC)
Wujud
CH4
 Metana
-183
-162
Gas
C2H6
Etana
-172
-89
Gas
C3H8
Propana
-187
-42
Gas
C4H10
Butana
-135
0
Gas
C5H12
Pentana
-130
36
Cair
C6H14
Heksana
-94
69
Cair
C7H16
Heptana
-91
98
Cair
C8H18
Oktana
-57
126
Cair
C9H20
Nonana
-54
151
Cair
C10H22
Dekana
-30
171
Cair

Senyawa alkana yang diurutkan berdasarkan jumlah C seperti pada tabel disebut deret homolog, karena kenaikan jumlah atomnya sama, tampak memperbesar titik lebur dan titik didih senyawa, disebabkan kenaikan Mr memperbesar gaya antar molekul (gaya London)-nya.

Struktur molekul dan isomer
CH3CHCH3
          CH3
 
Struktur molekul alkana dalam bentuk huruf dan garis dapat disederhanakan lagi dengan menghilangkan tangan atom hydrogen dan karbon, contoh : C4H10  ada dua yaitu lurus (butane) dan bercabang (isobutana).
CH3CH2 CH2CH3
 
butana
 
iso butana
 
 




Kedua struktur molekul C4H10 ini disebut isomer. Isomer adalah senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi dapat disusun dengan struktur molekul yang berbeda.
Terjadinya isomer alkana adalah akibat perbedaan kerangka  atom karbon, maka disebut isomer kerangka. Salah satu isomer kerangka heptana adalah:
 





CH3CHC2H5
           CH3
 
Senyawa ini mempunyai 1 atom karbon asinetris (hiral), yaitu atom C yang mempunyai 4 tangan yang tidak asimetris. Karena keempat tangannya dalam bentuk hetrahedron mengikat gugus yang berbeda,maka mempunyai 2 macam rumus bangun. Jika dalam cabang terdapat pula cabang lain maka di upayakan 1 nama untuk keseluruhan cabang itu, yaitu dengan menggunakan nama isomer alkilnya. Contoh :
iso propil
 
sek-butil
 
 







Cara memberi nama senyawa yaitu :
1. Berinama rantai terpanjang
2. Pemberian nomor dimulai dari kanan
3. Penamaan diurutkan berdasarkan abjad


SIKLO ALKANA
Alkana yang mempunyai 3 atom karbon atau lebih dapat mempunyai bentuk siklik (melingkar) yang disebut siklo alkana. Nama senyawa sesuai dengan alkananya ditambah awalan siklo. Contohnya
Description: IMG_3172[1].jpg
Dari contoh diatas terlihat semua atom karbon mempunyai 2 hidrogen,sehingga rumus umum siklo alkana adalah CnH2n . Senyawa alkana yang mengandung rantai tertutup dan terbuka dalam satu molekul di beri nama dengan mengambil sikloalkana sebagai induk dan alkana (alkil) sebagai cabang. Contoh:
Description: 1.jpg
ALKENA
Alkena adalah senyawa alkana yang kehilangan sepasang hydrogen dari 2 karbon yang berdekatan, sehingga ada ikatan rangkap antara karbon tersebut. Karena rumus alkena CnH2n+2, maka rumus umum alkana adalah CnH2n nama alkena diturunkan dari alkana dengan mengganti akhiran ‘ana’ dengan ‘ena’.
C2H4 - Etana                            C5H10 – Pentena
C3H6 – Propena                       C6H12 – Heksena
C4H8 - Butena                         Dll.
Butena (C4H8) dapat dituliskan dalam 2 bentuk isomer 
CH2CHCH2CH3                                                                CH3CH=CHCH3
1-Butena                                                         2- Butena
Isomer pada C4H8 dapat disebut isomer posisi karena posisi ikatan rangkapnya berbeda, sedangkan angka 1 atau 2 didepan nama menunjukkan letak ikatan rangkap tersebut. Isomer ini akan semakin banyak bila jumlah atom C senyawa bertambah. Selain itu, khusus 2 butena dapat dituliskan dalam 2 bentuk isomer.
Description: 2.jpg
Isomer semacam ini disebut isomer cis-trans,atau isomer giometri karena ada posisi gubus yang searah (Cis) dan ada yang melintang (trans). Isomer ini akan terjadi pula pada alkena yang mempunyai nomor atom C, dengan posisi ikatan rangkap ditengah, seperti 3 heksena, 4 oktena, dan seterusnya.
Alkena dapat merupakan gugus pada cabang dengan kehilangan 1 atom H di tempat cabang tersebut. Nama gugus itu sesuai dengan nama alkenanya dan diberi akhiran ‘il’. Contoh :
CH2 = CH―                           Etenil (Vinil)
CH2 = CH ―CH2―               2 Propenil (allil)
CH3 ― CH = CH―CH2―                    2Butenil
Jika dalam senyawa terdapat 2 ikatan rangkap atau lebih maka posisinya harus dituliskan dimuka alkena dan akhiran ‘ena’ diberi bilangan di (2), tri(3),dan tertra(4). Contoh :
Description: 3.jpg
ALKUNA
Alkuna adalah alkana yang telah kehilangan 2 pasang hydrogen pada atom karbonnya yang berdekatan, sehingga membentuk ikatan rangkap 3. Rumus umum alkuna adalah CnH2n-2, dan namanya diturunkan dari nama alkana, yaitu mengganti akhiran ana dengan ‘una’
Description: 4.jpg
C2H2    Etuna (asetilen)
C3H4   Propuna
C4H6    Butuna
C5H8    Pentuna
Dan seterusnya.
Sama dengan alkena, pada alkuna terdapat isomer posisi, bila atom karbon lebih dari 3. Contohnya butana.
CHC-CH2CH3
1-Butana

HIDROKARBON AROMATIS
Hidrokarbon aromatis adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai aroma enak. Senyawa ini mempunyai rantai melingkar (siklik) dengan enam karbon. Setelah diselidiki, senyawa hidrokarbon tidak sama dengan sikloheksana (C6H12), melainkan mempunyai rumus C6H6 yang disebut benzena.  Rumus yang dikemukakan oleh kekule, yaitu :
Description: 5.jpg
 





Rumus ini menunjukkan bahwa semua atom karbon dan hydrogen berada dalam satu bidang datar. Benzena yang mengandung alkana disebut alkil benzena, dengan benzena sebagai senyawa induk dan alkana sebagai cabang. Contohnya :
Description: karbon.png Description: karbon.png Description: karbon.png
klorobenzena
 
metil benzena
 
Isopropilbenzena
 
 






Akan tetapi, biasanya nama umum lebih popular dari nama IUPEC-nya. Contoh nama umum tersebut adalah Toluena (Benzene yang mengikat gugus CH3), Fenol (Benzene yang mengikat gugus OH), aniline ( Benzene yang mengikat gugus NH2. Bila pada benzene terdapat dua gugus yang sama atau berbeda, maka namanya didasarkan pada posisi gugus yang kedua diliat dari gugus pertama. Jika berdekatan disebut orto (1,2), meta (1,3), para (1,4).

Gugus Fungsional dan Turunan Hidrokarbon
            Senyawa hidrokarbon adalah induk senyawa organic, sedangkan yang lain, yang jumlahnya jauh lebih banyak adalah turunan hidrokarbon. Yang disebut turunan hidrokarbon adalah bila satu atom hydrogen atau lebih diganti (disubstitusi) oleh gugus lain yang bukan alkil. Yang dianggap sebagai induk senyawa organic alifatik adalah alkana (CnH2n+2) dan yang aromatic adalah benzena (C6H6) dan masing-masing dapat disederhanakan.
R ―H             R = alkil = C2H2n+1
Ar―H             Ar = aril = C6H5

 
           



Telah dinyatakan bahwa senyawa hidrokarbon termasuk senyawa yang sulit bereaksi, tetapi kebanyakan turunannya bersifat reaktif, karena gugus pengganti H-nya mengandung atom yang mempunyai pasangan elektron bebas, seperti halogen, oksigen, nitrogen, dan belerang. Gugus reaktif ini disebut gugus fungsional. Akibatnya, sifat kimia senyawa organic banyak ditentukan oleh gugus fungsionalnya.

Rumus umum
Nama umum
R-X
Alkil halide
R-OH
Alcohol
R-O-R
Eter
R-COH
Aldehida
R-COR’
Keton
R-COOH
Asam karboksilat
R-COOR
Ester
Walaupun nama turunan hidrokarbon didasarkan pada gugus fungsionalnya, tetapi  sistem penamaan masih belum seragam. Ada yang memakai nama menerut aturan (nama rasional) dan ada yang tidak (nama trivial. Senyawa yang banyak di pasaran lebih polpuler nama trivial. Nama rasional pun masih terbagi dua, yaitu menurut IUPEC, dan non IUPEC.
Alkil halida
            Senyawa organic yang mengandung halogen secara umum disebut organohalogen, tetapi yang mengandung satu halogen dan satu alkil disebut alkil halide (RX). Nama alkil halide bergantung  pada alkil dan halogennya, baik nama menurut IUPEC maupun nama umumnya.

IUPEC
Nama umum
CH3F
Fluorometana
Metil fluoride
CH3 ―CH2―CH2Cl
1-kloropropana
Propel klorida
CH3―CHCl―CH3
2-kloropropana
Isopropyl klorida
CH2 = CHBr
Bromoetena
Vinil bromide

            Senyawa polihalogen yang banyak dikenal mempunyai nama khusus, diantaranya adalah :
CHCl3
Klorofom
CCl3F
Reon 11
CHl3
Iodofrom
CCl2F2
Freon 12
CCl4
Karbon tetraklor



Alkohol
            Senyawa yang mempunyai gugus OH (hidroksil) yang terikat pada atom karbon disebut alcohol. Rumus umum ROH. Setiap alcohol mempunyai gugus karbinol
|                                                                                                                      
C      OH                                            
             |             . Bila terdapat 1 gugus alkil maka alcohol itudisebut alcohol primer. Bila terdapat 2 dan 3 gugus alkil maka masing-masing disebut lakohol sekunder dan alcohol tersier
H                                                         R’                                                        R’
 |                                                          |                                                          |
    R     C      OH                                      R      C      OH                                     R     C      OH
             |                                                          |                                                          |
H                                                         H                                                         R”
   Alkohol primer                                 Alkohol sekunder                                Alkohol tersier
Senyawa ynag mengandung lebih dari –OH pada atom karbon yang berbeda disebut polialkohol. Contoh propilen glikol, gliserol, dan etilen glikol.

Eter
            Eter dapat dianggap turunan air dengan mengganti kedua H nya dengan alkil atau senyawa yang mempunyai gugus OR yang terikat pada atom karbon R – O – R’ menurut IUPAC didasarkan pada nama lakil yang terpanjang sebagai induk dan R–O (alkoksi) sebagai gugus nama umunya didasarkan pada dua alkil dengan memberi akhiran eter. Contohnya :


IUPAC
Umum
CH3–O–CH3
metoksimetana
Dimetil eter
C2H5–O–CH3
metoksietana
Etil metil eter
C3H7–O–C2H5
etoksipropana
Etil propil eter


||
R–C–H
 
Aldehida                                                         O
            Senyawa yang mengandung gugus formil    ||         disebut aldehida dengan rumus
umumatau RCHO. Nama IUPEC senyawa diturunkan dari alkana dengan
mengganti akhiran ‘ana’ dengan ‘al’. Nama umumnya didasarkan nama asam karboksilat ditambahkan dengan akhiran dehida. Contohnya :
 
–C–H 






IUPEC
Umum
HCHO
Metanal
Formaldehida
CH3CHO
Etanal
Asetaldehida
C3H7CHO
Butanal
Butiraldehida
     O
||
  –C–
 
Keton
       O
||
R–C–R’
–R’
 
            Senyawa yang mengandung gugus karbonil disebut keton, dengan rumus umum

atau RCOR’.Nama IUPAC didasarkan pada alkane nya yang b erakhiran
 ‘on’, sedangkan nama umumnya berdasarkan nama kedua gugus alkilnya yang ditambah akhiran keton. Contohnya :


IUPEC
Umum
CH3COCH3
Propanon
Dimetil keton (aseton)
CH3CH2COCH3
2-butanon
Etil metil keton
CH3CH2CH2COCH3
2-pentanon
Metil propil keton
     O
||
  –C–OH
 
Asam Karboksilat
       O               
||
R–C–OH
 
            Senyawa yang mengandung gugus karboksil                      disebut asam karboksilat dengan rumus atau RCOOH. Nama IUPECnya                    diturunkan dari

alkana yang diberi akhiran ‘oat’ sedangkan nama umumnya didasarkan pada nama aldehidanya yang diberi   awalan asam.Contohnya :




IUPEC
Umum
HCOOH
Metanoat
Asam format (asam semut)
C2H5COOH
Etanoat
Asam asetat (asam cuka)
CH3CH2COOH
Propanoat
Asam propinoat
C3H7COOH
Butanoat
Asam Butirat

Ester
       O
||
R–C–O–R’
 
            Ester dapat dianggap sebagai turunan asam karboksilat dengan mengganti hydrogen gugus hidroksilnya dengan alkil rumus ester adalah atau RCOOR’.


Nama ester dimulai dari gugus alkil (R’) dan diikuti dengan nama asam               karboksilatnya. Contohnya :


IUPEC
Umum
HCOOH3
Metil metanoat
Metil format
CH3COOCH3
Metil Etanoat
Metil asetat
CH3COOC2H5
Etil etanoat
Etil asetat
C2H3COO C2H5
Etil propanoat
Etil propionat

Amida
       O
||
R–C–NH2
 
            Bila gugus hidroksi asam karboksilat diganti dengan gugus amino (–NH2), terbentuklah terbentuklah senyawa amida, dengan rumus                    atau RCONH2.


Nama IUPEC-nya diturunkan dari alkana, san nama umumnya dari                                    karboksilat, yang masing-masing diberi akhiran ‘amida,.Contohnya :


Iupec
Umum
HCONH2
Matanamida
Formamida
CH3CONH2
Etanamida
Asetamida
CH3CH2 CH2 CONH2
Butanamida
Butiramida

Amina
            Senyawa yang mengandung gugus amino (–NH2) disebut amina, dengan rumus umum RNH2. Nama IUPEC dan nama umumnya adalah sebagai berikut :

IUPAC
Umum
CH3NH2
Amino metana
Metil amina
CH3CH2CH2 NH2
1-amino propane
Propil amina
CH3CHNH2CH3
2-amino propana
Isopropil amina

Merkaptan
            Menurut IUPEC, gugus –SH disebut sulfohidril (tiol), tetapi nama umumnya adalah merkaptan, karna dapat mengikat raksa (mer=mercury dan captans=merangkap). Rumus umum senyawa ini adalah RSH, dengan nama sebagai berikut :

IUPEC
Umum
CH3SH
Metanatiol
Metal merkaptan
CH3CH2SH
Etanatiol
Etil merkaptan
C3H2CH2SH
butanatiol
Butil merkaptan
Berbagai Reaksi Organik
Berbagai macam senyawa organik, baik yang terdapat dialam maupun buatan, dapat diubah dari satu jenis menjadi jenis lain. Akibatnya, suatu senyawa dapat dibuat menjadi senyawa lain melalui satu atau beberapa tahan reaksi. Reaksi organik dibagi kedalam enam kelompok, yaitu subtitusi, adisi, eliminasi, redoks, penataan ulang, dan kondensasi.

Reaksi Subtitusi
Subtitusi adalah penggantian suatu gugus dengan gugus lain,
 







Y disebut partikel penyerang ( pengganti ), C atom yang diserang, dan X adalah gugus yang diganti. Partikel Y dapat berupa radikal bebas (Y.) atau ion ( Y- / Y+ ).
·        
Cahaya
 
Subtitusi radikal bebas, misalnya :
Cl2                                               2Cl
CH4    +   2Cl                                        CH3Cl                 +      HCl
·         Subtitusi ion negatif disebut subtitusi nukleofilik. Contohnya :

CH3CH2 CH2 CH2OH + Br                                      CH3CH2 CH2 CH2Br   +   OH-
n butil alkohol                                                             n butil bromida
·         Subtitusi ion positif disebut subtitui elektrofilik. Contohnya pada benzena adalah
Description: karbon.png Description: karbon.png
 





Reaksi hidrolisis (penguraian oleh air) termasuk subtitusi, misalnya,
-          Hidrolisis ester menjadi asam karbosilat dan alcohol
        CH3COOHCH3+ H2O                CH3COOH   +   HOCH
      Metil etanoat                                                           Etanoat                        metanol
-          Hidrolisis alkil halida
        CH3CH2CH2Cl+ H2O                                      CH3CH2CH2OH   +   HCl


Reaksi adisi
Reaksi adisi adalah penambahan masing-masing satu gugus kepada dua atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap, sehingga menghilangkan ikatan ת atau rangkanya.                           
        |          |                                             |      |
       C   =   C     +   X Y                     -    C – C –    
 |                 |                                             |      |
                                                            X      Y
-          Adisi dengan hidrogen disebut     hidrogenasi. Contohnya :
            CH2=CH2 + H2                      Ni, panas                 CH3CH3
                                                Tekanan tinggi
-                Adisi dengan halogen disebut halogenasi.
-       Adisi dengan hydrogen klorida
(dalam reaksi adisi menurut aturan markov nikov, atom hydrogen penyerang akan terikat pada  atom karbon. Ikatan rangkap yang mengandung hydrogen lebih banyak).
-                Adisi dengan air disebut hidrasi .

Reaksi Eliminasi
            Kebalikan reaksi adisi disebut reaksi eliminasi, yaitu penarikan dua gugus msing-maing dari dua atom karbon yang berdekatan, sehingga membentuk ikatan rangkap.
 




Contohnya:
CH2       CH2                                       CH2 = CH2     + H2O
  H       OH                              etana                 air      
Reaksi redoks
Reaksi redoks dalam reaksi organic dapat dilihat dari bilangan oksidasi atom karbo yang mengalamai perubahan, bila bilangan itu naik disebut oksidasi dan turun disebut reduksi. Aturan dalam menentukan bilangan oksidasi karbon adalah;
·         Ikatan C–C dihitung nol, baik yang tunggal maupun yang rangkap
·         Nilai bilangan oksidasi(BO) atom H =+1, OH=-1, O=-2, Halogen = -1, S=-2
Reaksi penataan ulang
Reaksi penataan ulang adalah perubahan posisi gugus dalam molekul, sehingga menghasilkan senyawa dengan struktur berbeda, contohnya:


·         Isomerisasi butana
·         Penataan ulang benzidina
·         Penataan ulang orton
Kondensasi
Kondensasi adalah terbentuknya ikatan karbon dengan karbon, atau karbon dengan nitrogen, melalui eliminasi 1 gugus dari masing-masing senyawa yang belum berikatan sehingga terjadi perpanjangan rantai. Ikatan itu dapat terjadi dalam satu molekul, antara dua molekul yang sama, atau molekul yag berbeda.
1.      Dalam satu molekul
2.      Antara dua molekul yang sama
3.      Antara molekul yang berbeda

                         
Kesimpulan
                    Senyawa organik adalah senyawa karbon yang terdapat dalam organism dan senyawa yang dibuat manusia. Dalam senyawa ini, atom karbon menjadi unsure utama dan sering membentuk rantai yang sambung-menyambung. Pada atom karbon dapat terikat atom lain; seperti hydrogen, oksigen, nitrogen, belerang, halogen, dan fosfor. Akibatnya, senyawa organic sangat bervariasi, baik dari jenis unsure maupun jumlah atomnya. Oleh sebab itu, senyawa organikharus dinyatakan dengan struktur molekul, suatu senyawa dapat membentuk isomer, yaitu senyawa berumus molekul sama tetapi struktur berbeda.





DAFTAR PUSTAKA
Harwood, Herring, Madura, Petrucci, 2011, Kimia Dasar Prinsip – Prinsip dan Aplikasi Modern, Jakarta, Erlangga.
Keenan, Kleinfelter, Wood, 1986, Kimia Untuk Universitas, Jakarta, Erlangga.
Syukri. 1999. Kimia Dasar Jilid 2. Bandung : ITB








  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar