KIMIA
ORGANIK
Pengertian
Kimia Organik
Kimia organik adalah salah satu bidang ilmu
ilmu kimia yang mempelajari struktur, sifat, dan komposisi suatu senyawa. Kimia
organik juga sering disebut sebagai kimia karbon, karena unsur yang dipelajari
dalam kimia organik adalah unsur yang mengandung karbon, hidrogen, oksigen,
biasanya dengan tambahan nitrogen, belerang, dan fosfor. Nama senyawa organic
berasal dari kata organisme atau makhluk hidup, Pada tahun 1828, Friedrich
Wholer berhasil mensintesis urea (senyawa organik) dengan memanaskan amonium
sianat (senyawa anorganik).
Senyawa
Organik
Senyawa organik adalah senyawa yang dihasilkan
oleh makhluk hidup, setiap senyawa ini selalu mengandung karbon sebagai unsur
utamanya. Bab ini akan membahas senyawa organik yang dimulai dengan mempelajari
keistimewaan unsur karbon dan cara menuliskan rumus senyawa organik.Kemudian
dilanjutkan dengan senyawa hidrokarbon yaitu senyawa yang mengandung hydrogen
dan karbon. Senyawa hidrokarbon kurang reaktif, tetapi akan reaktif bila 1 atom
hidrogen atau lebih diganti dengan gugus fungsional. Gugus fungsional adalah
atom atau kelompok atom yang reaktif perubahan suatu jenis senyawa menjadi
senyawa lain disebut reaksi kimia organik. Pada bagian akhir dijaleskan reaksi
polimerisasi.
Keistemewaan
Unsur Karbon
Karbon hanya salah satu dari unsure yang terdapat dalam sistem
periodik tapi senyawanya menjadi kelompok besar karena jenisnya banyak sekali.
Sampai saat ini telah diketahui sekitar 6 juta senyawa organik, sedangkan
senyawa anorganik sekitar 50.000.
Keanekaragaman
Senyawa Organik
Keanekaragaman senyawa organik muncul sebagai
akibat keistimewaan unsure karbon yang tidak dimiliki unsure lain. Keistimewaan
itu adalah sebagai berikut:
1.
Karbon
dapat membuat 4 ikatan kovalen tunggal yang cukup kuat dengan atom lain.
2.
Satu aom
karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan atom karbon lain, dan dapat pula
sambung menyambung.
3.
Rantai
karbon dalam senyawa organic dapat merupakan rantai lurus, bercabang, dan
melingkar (siklik).
4.
Antara
dua atom karbon yang berdekatan dapat membentuk ikatan rangkap dua atau tiga.
5. Atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan atom
elektronegatif.
Rumus
Senyawa Organik
Senyawa kimia mempunyai 3 macam rumus kimia,
yaitu rumus empiris, rumus molekul, dan struktur molekul. Dalam mempelajari
senyawa organic selalu dimulai dari senyawa hidrokarbon, yaitu senyawa yang
hanya mengandung unsur hydrogen dan karbon senyawa ini dibagi atas hirokarbon
alifatik dan aromatic.
Hidrokarbon alifatik adalah senyawa senyawa hidrokarbon yang tidak mengandung inti
benzena, baik dalam senyawa yang berantai lurus dan bercabang maupun yang
siklik.
Hidrokarbon aromatic adlah
senyawa hidrokarbon yang mengandung inti benzena, yaitu ramntai 6 karbon yang
melingkar tetapi stabil.
Hidrokarbon alifatik yang tidak mengandung
ikatan rangkap disebut hidrokarbon jenuh dan yang mengandung ikatan rangkap
disebut hidrokarbon tak jenuh, hidrokarbon siklik yang jenuh disebut
sikloalkana.
· Senyawa
Jenuh
Senyawa jenuh adalah yang atom atomnya
dihubungkan oleh ikatan tunggal, tidak mengandung ikatan rangkap 2 atau 3,
karena itu etana adalah hidrokarbon jenuh, namun istilah jenuh seringkali
digunakan pula untuk senyawa yang mengandung ikatan rangkap 2 atau 3 yang tidak
mudah melakukan reaksi adisi. Karena itu, asam asetat adalah asam karboksilat
jenuh dan asetonitril dinamakan nitril jenuh, sedangkan basa Schiff diangkap
sebagai basa tak jenuh.
Alkana
Sebagai hidrokarbon, semua atom karbon dalam
alkana mempunyai empat ikatan tunggal dan tidak ada pasangan elektron bebas.
Semua elektron terikat kuat oleh kedua atom. Akibatnya, senyawa ini cukup
stabil dan disebut juga paraffin yang berarti kurang reaktif. Rumus senyawa
alkana bergantung pada jumlah atom C sedangkan jumlah H ditentukan oleh jumlah
C tersebut. Karena atom C bertangan empat dan H bertangan satu, maka rumus
alkana menjadi CnH2n+2. Nama senyawa alkana harus sesuai
dengan jumlah atom C, dan diberi akhiran “ana”. Bilangan umtuk menyatakan
jumlah C tersebut tidak sepenuhnya sesuai dengan angka-angka yang biasa
dipakai.
Rumus
|
Nama
|
Tf (oC)
|
Tb (oC)
|
Wujud
|
CH4
|
Metana
|
-183
|
-162
|
Gas
|
C2H6
|
Etana
|
-172
|
-89
|
Gas
|
C3H8
|
Propana
|
-187
|
-42
|
Gas
|
C4H10
|
Butana
|
-135
|
0
|
Gas
|
C5H12
|
Pentana
|
-130
|
36
|
Cair
|
C6H14
|
Heksana
|
-94
|
69
|
Cair
|
C7H16
|
Heptana
|
-91
|
98
|
Cair
|
C8H18
|
Oktana
|
-57
|
126
|
Cair
|
C9H20
|
Nonana
|
-54
|
151
|
Cair
|
C10H22
|
Dekana
|
-30
|
171
|
Cair
|
Senyawa alkana yang diurutkan berdasarkan
jumlah C seperti pada tabel disebut deret homolog, karena kenaikan jumlah
atomnya sama, tampak memperbesar titik lebur dan titik didih senyawa,
disebabkan kenaikan Mr memperbesar gaya antar molekul (gaya London)-nya.
Struktur molekul dan isomer
|
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.gif)
|
|||||
|
|||||
|
|||||
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.gif)
Kedua struktur molekul C4H10
ini disebut isomer. Isomer adalah
senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi dapat disusun dengan struktur
molekul yang berbeda.
Terjadinya isomer alkana adalah akibat
perbedaan kerangka atom karbon, maka
disebut isomer kerangka. Salah satu
isomer kerangka heptana adalah:
![]() |
|
Senyawa ini mempunyai 1 atom karbon asinetris (hiral), yaitu
atom C yang mempunyai 4 tangan yang tidak asimetris. Karena keempat tangannya
dalam bentuk hetrahedron mengikat gugus yang berbeda,maka mempunyai 2 macam
rumus bangun. Jika dalam cabang terdapat pula cabang lain maka di upayakan 1
nama untuk keseluruhan cabang itu, yaitu dengan menggunakan nama isomer
alkilnya. Contoh :
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
|
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
|
Cara memberi nama
senyawa yaitu :
1. Berinama rantai
terpanjang
2. Pemberian nomor
dimulai dari kanan
3. Penamaan diurutkan
berdasarkan abjad
SIKLO ALKANA
Alkana
yang mempunyai 3 atom karbon atau lebih dapat mempunyai bentuk siklik
(melingkar) yang disebut siklo alkana.
Nama senyawa sesuai dengan alkananya ditambah awalan siklo. Contohnya
![Description: IMG_3172[1].jpg](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.jpg)
Dari
contoh diatas terlihat semua atom karbon mempunyai 2 hidrogen,sehingga rumus
umum siklo alkana adalah CnH2n . Senyawa alkana yang mengandung
rantai tertutup dan terbuka dalam satu molekul di beri nama dengan mengambil
sikloalkana sebagai induk dan alkana (alkil) sebagai cabang. Contoh:
![Description: 1.jpg](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image018.jpg)
ALKENA
Alkena
adalah senyawa alkana yang kehilangan sepasang hydrogen dari 2 karbon yang
berdekatan, sehingga ada ikatan rangkap antara karbon tersebut. Karena rumus
alkena CnH2n+2, maka rumus umum alkana adalah CnH2n nama
alkena diturunkan dari alkana dengan mengganti akhiran ‘ana’ dengan ‘ena’.
C2H4 -
Etana C5H10
– Pentena
C3H6
– Propena C6H12
– Heksena
C4H8 -
Butena Dll.
Butena
(C4H8) dapat dituliskan dalam 2 bentuk isomer
CH2
CH
CH2
CH3 CH3
CH=CH
CH3
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image020.gif)
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif)
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif)
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif)
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif)
1-Butena 2-
Butena
Isomer pada C4H8
dapat disebut isomer posisi karena posisi ikatan rangkapnya berbeda, sedangkan
angka 1 atau 2 didepan nama menunjukkan letak ikatan rangkap tersebut. Isomer
ini akan semakin banyak bila jumlah atom C senyawa bertambah. Selain itu,
khusus 2 butena dapat dituliskan dalam 2 bentuk isomer.
![Description: 2.jpg](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image022.jpg)
Isomer semacam ini disebut isomer
cis-trans,atau isomer giometri karena ada posisi gubus yang searah (Cis) dan
ada yang melintang (trans). Isomer ini akan terjadi pula pada alkena yang
mempunyai nomor atom C, dengan posisi ikatan rangkap ditengah, seperti 3
heksena, 4 oktena, dan seterusnya.
Alkena dapat merupakan gugus pada cabang
dengan kehilangan 1 atom H di tempat cabang tersebut. Nama gugus itu sesuai
dengan nama alkenanya dan diberi akhiran ‘il’. Contoh :
CH2
= CH― Etenil
(Vinil)
CH2
= CH ―CH2― 2
Propenil (allil)
CH3
― CH = CH―CH2― 2Butenil
Jika
dalam senyawa terdapat 2 ikatan rangkap atau lebih maka posisinya harus
dituliskan dimuka alkena dan akhiran ‘ena’ diberi bilangan di (2), tri(3),dan
tertra(4). Contoh :
![Description: 3.jpg](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image024.jpg)
ALKUNA
Alkuna
adalah alkana yang telah kehilangan 2 pasang hydrogen pada atom karbonnya yang
berdekatan, sehingga membentuk ikatan rangkap 3. Rumus umum alkuna adalah CnH2n-2,
dan namanya diturunkan dari nama alkana, yaitu mengganti akhiran ana dengan
‘una’
![Description: 4.jpg](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image026.jpg)
C2H2 Etuna (asetilen)
C3H4 Propuna
C4H6 Butuna
C5H8 Pentuna
Dan
seterusnya.
Sama
dengan alkena, pada alkuna terdapat isomer posisi, bila atom karbon lebih dari
3. Contohnya butana.
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image027.gif)
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image027.gif)
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image027.gif)
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif)
1-Butana
HIDROKARBON AROMATIS
Hidrokarbon
aromatis adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai aroma enak. Senyawa ini
mempunyai rantai melingkar (siklik) dengan enam karbon. Setelah diselidiki,
senyawa hidrokarbon tidak sama dengan sikloheksana (C6H12),
melainkan mempunyai rumus C6H6 yang disebut benzena. Rumus yang dikemukakan oleh kekule, yaitu :
![]() |
Rumus ini menunjukkan bahwa semua atom
karbon dan hydrogen berada dalam satu bidang datar. Benzena yang mengandung
alkana disebut alkil benzena, dengan benzena sebagai senyawa induk dan alkana
sebagai cabang. Contohnya :
![]() |
![]() |
![]() |
|||||||||
|
|||||||||||
|
|||||||||||
|
|||||||||||
Akan tetapi, biasanya nama umum lebih
popular dari nama IUPEC-nya. Contoh nama umum tersebut adalah Toluena (Benzene
yang mengikat gugus CH3), Fenol (Benzene yang mengikat gugus OH),
aniline ( Benzene yang mengikat gugus NH2. Bila pada benzene
terdapat dua gugus yang sama atau berbeda, maka namanya didasarkan pada posisi
gugus yang kedua diliat dari gugus pertama. Jika berdekatan disebut orto (1,2),
meta (1,3), para (1,4).
Gugus Fungsional dan Turunan
Hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon adalah induk
senyawa organic, sedangkan yang lain, yang jumlahnya jauh lebih banyak adalah
turunan hidrokarbon. Yang disebut turunan hidrokarbon adalah bila satu atom
hydrogen atau lebih diganti (disubstitusi) oleh gugus lain yang bukan alkil.
Yang dianggap sebagai induk senyawa organic alifatik adalah alkana (CnH2n+2)
dan yang aromatic adalah benzena (C6H6) dan masing-masing
dapat disederhanakan.
|
Telah
dinyatakan bahwa senyawa hidrokarbon termasuk senyawa yang sulit bereaksi,
tetapi kebanyakan turunannya bersifat reaktif, karena gugus pengganti H-nya
mengandung atom yang mempunyai pasangan elektron bebas, seperti halogen,
oksigen, nitrogen, dan belerang. Gugus reaktif ini disebut gugus fungsional.
Akibatnya, sifat kimia senyawa organic banyak ditentukan oleh gugus
fungsionalnya.
Rumus umum
|
Nama umum
|
R-X
|
Alkil
halide
|
R-OH
|
Alcohol
|
R-O-R
|
Eter
|
R-COH
|
Aldehida
|
R-COR’
|
Keton
|
R-COOH
|
Asam
karboksilat
|
R-COOR
|
Ester
|
Walaupun
nama turunan hidrokarbon didasarkan pada gugus fungsionalnya, tetapi sistem penamaan masih belum seragam. Ada yang
memakai nama menerut aturan (nama rasional) dan ada yang tidak (nama trivial.
Senyawa yang banyak di pasaran lebih polpuler nama trivial. Nama rasional pun
masih terbagi dua, yaitu menurut IUPEC, dan non IUPEC.
Alkil halida
Senyawa organic
yang mengandung halogen secara umum disebut organohalogen, tetapi yang
mengandung satu halogen dan satu alkil disebut alkil halide (RX). Nama alkil
halide bergantung pada alkil dan
halogennya, baik nama menurut IUPEC maupun nama umumnya.
|
IUPEC
|
Nama
umum
|
CH3F
|
Fluorometana
|
Metil
fluoride
|
CH3
―CH2―CH2Cl
|
1-kloropropana
|
Propel
klorida
|
CH3―CHCl―CH3
|
2-kloropropana
|
Isopropyl
klorida
|
CH2
= CHBr
|
Bromoetena
|
Vinil
bromide
|
Senyawa polihalogen yang banyak
dikenal mempunyai nama khusus, diantaranya adalah :
CHCl3
|
Klorofom
|
CCl3F
|
Reon
11
|
CHl3
|
Iodofrom
|
CCl2F2
|
Freon
12
|
CCl4
|
Karbon
tetraklor
|
|
|
Alkohol
Senyawa yang mempunyai gugus OH
(hidroksil) yang terikat pada atom karbon disebut alcohol. Rumus umum ROH.
Setiap alcohol mempunyai gugus karbinol
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image034.gif)
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image035.gif)
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image036.gif)
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image036.gif)
| . Bila terdapat 1 gugus alkil maka alcohol
itudisebut alcohol primer. Bila terdapat 2 dan 3 gugus alkil maka masing-masing
disebut lakohol sekunder dan alcohol tersier
H R’ R’
|
|
|
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image036.gif)
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image036.gif)
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image036.gif)
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image036.gif)
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image036.gif)
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image036.gif)
|
|
|
H H R”
Alkohol primer Alkohol
sekunder Alkohol
tersier
Senyawa
ynag mengandung lebih dari –OH pada atom karbon yang berbeda disebut
polialkohol. Contoh propilen glikol, gliserol, dan etilen glikol.
Eter
Eter dapat dianggap turunan air
dengan mengganti kedua H nya dengan alkil atau senyawa yang mempunyai gugus OR
yang terikat pada atom karbon R – O – R’ menurut IUPAC didasarkan pada nama
lakil yang terpanjang sebagai induk dan R–O (alkoksi) sebagai gugus nama umunya
didasarkan pada dua alkil dengan memberi akhiran eter. Contohnya :
|
IUPAC
|
Umum
|
CH3–O–CH3
|
metoksimetana
|
Dimetil
eter
|
C2H5–O–CH3
|
metoksietana
|
Etil
metil eter
|
C3H7–O–C2H5
|
etoksipropana
|
Etil
propil eter
|
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image037.gif)
|
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image038.gif)
Senyawa yang mengandung gugus
formil || disebut aldehida
dengan rumus
|
–C–H
|
IUPEC
|
Umum
|
HCHO
|
Metanal
|
Formaldehida
|
CH3CHO
|
Etanal
|
Asetaldehida
|
C3H7CHO
|
Butanal
|
Butiraldehida
|
|
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image039.gif)
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image040.gif)
|
Senyawa yang
mengandung gugus karbonil disebut keton, dengan rumus umum
atau
RCOR’.Nama IUPAC didasarkan pada alkane nya yang b erakhiran
‘on’, sedangkan nama umumnya berdasarkan nama
kedua gugus alkilnya yang ditambah akhiran keton. Contohnya :
|
IUPEC
|
Umum
|
CH3COCH3
|
Propanon
|
Dimetil
keton (aseton)
|
CH3CH2COCH3
|
2-butanon
|
Etil
metil keton
|
CH3CH2CH2COCH3
|
2-pentanon
|
Metil
propil keton
|
|
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image041.gif)
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image042.gif)
|
Senyawa yang
mengandung gugus karboksil disebut asam karboksilat
dengan rumus atau RCOOH. Nama IUPECnya diturunkan dari
alkana
yang diberi akhiran ‘oat’ sedangkan nama umumnya didasarkan pada nama
aldehidanya yang diberi awalan asam.Contohnya
:
|
IUPEC
|
Umum
|
HCOOH
|
Metanoat
|
Asam
format (asam semut)
|
C2H5COOH
|
Etanoat
|
Asam
asetat (asam cuka)
|
CH3CH2COOH
|
Propanoat
|
Asam
propinoat
|
C3H7COOH
|
Butanoat
|
Asam
Butirat
|
Ester
|
Ester dapat
dianggap sebagai turunan asam karboksilat dengan mengganti hydrogen gugus
hidroksilnya dengan alkil rumus ester adalah atau RCOOR’.
Nama
ester dimulai dari gugus alkil (R’) dan diikuti dengan nama asam karboksilatnya. Contohnya :
|
IUPEC
|
Umum
|
HCOOH3
|
Metil
metanoat
|
Metil
format
|
CH3COOCH3
|
Metil
Etanoat
|
Metil
asetat
|
CH3COOC2H5
|
Etil
etanoat
|
Etil
asetat
|
C2H3COO
C2H5
|
Etil
propanoat
|
Etil
propionat
|
Amida
|
Bila gugus
hidroksi asam karboksilat diganti dengan gugus amino (–NH2),
terbentuklah terbentuklah senyawa amida, dengan rumus atau RCONH2.
Nama
IUPEC-nya diturunkan dari alkana, san nama umumnya dari
karboksilat, yang masing-masing diberi akhiran ‘amida,.Contohnya :
|
Iupec
|
Umum
|
HCONH2
|
Matanamida
|
Formamida
|
CH3CONH2
|
Etanamida
|
Asetamida
|
CH3CH2
CH2 CONH2
|
Butanamida
|
Butiramida
|
Amina
Senyawa yang mengandung gugus
amino (–NH2) disebut amina, dengan rumus umum RNH2. Nama
IUPEC dan nama umumnya adalah sebagai berikut :
|
IUPAC
|
Umum
|
CH3NH2
|
Amino
metana
|
Metil
amina
|
CH3CH2CH2
NH2
|
1-amino
propane
|
Propil
amina
|
CH3CHNH2CH3
|
2-amino
propana
|
Isopropil
amina
|
Merkaptan
Menurut IUPEC, gugus –SH disebut
sulfohidril (tiol), tetapi nama umumnya adalah merkaptan, karna dapat mengikat
raksa (mer=mercury dan captans=merangkap). Rumus umum senyawa ini adalah RSH,
dengan nama sebagai berikut :
|
IUPEC
|
Umum
|
CH3SH
|
Metanatiol
|
Metal
merkaptan
|
CH3CH2SH
|
Etanatiol
|
Etil
merkaptan
|
C3H2CH2SH
|
butanatiol
|
Butil
merkaptan
|
Berbagai Reaksi Organik
Berbagai
macam senyawa organik, baik yang terdapat dialam maupun buatan, dapat diubah
dari satu jenis menjadi jenis lain. Akibatnya, suatu senyawa dapat dibuat
menjadi senyawa lain melalui satu atau beberapa tahan reaksi. Reaksi organik
dibagi kedalam enam kelompok, yaitu subtitusi, adisi, eliminasi, redoks,
penataan ulang, dan kondensasi.
Reaksi
Subtitusi
Subtitusi adalah
penggantian suatu gugus dengan gugus lain,
![]() |
Y disebut partikel
penyerang ( pengganti ), C atom yang diserang, dan X adalah gugus yang diganti.
Partikel Y dapat berupa radikal bebas (Y.) atau ion ( Y- / Y+ ).
·
|
Subtitusi radikal bebas, misalnya :
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image044.gif)
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image045.gif)
·
Subtitusi ion negatif disebut subtitusi
nukleofilik. Contohnya :
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image046.gif)
n
butil alkohol n
butil bromida
·
Subtitusi ion positif disebut subtitui
elektrofilik. Contohnya pada benzena adalah
![]() |
![]() |
Reaksi
hidrolisis (penguraian oleh air) termasuk subtitusi, misalnya,
-
Hidrolisis ester menjadi asam karbosilat
dan alcohol
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image050.gif)
Metil etanoat Etanoat metanol
-
Hidrolisis alkil halida
CH3CH2CH2Cl+
H2O CH3CH2CH2OH +
HCl
Reaksi
adisi
Reaksi
adisi adalah penambahan masing-masing satu gugus kepada dua atom karbon yang
mempunyai ikatan rangkap, sehingga menghilangkan ikatan ת atau rangkanya.
| | |
|
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image051.gif)
| | |
|
X Y
-
Adisi dengan hidrogen disebut hidrogenasi. Contohnya :
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image052.gif)
Tekanan
tinggi
-
Adisi dengan halogen disebut
halogenasi.
-
Adisi dengan hydrogen klorida
(dalam
reaksi adisi menurut aturan markov nikov, atom hydrogen penyerang akan terikat
pada atom karbon. Ikatan rangkap yang mengandung
hydrogen lebih banyak).
-
Adisi dengan air disebut hidrasi .
Reaksi Eliminasi
Kebalikan reaksi adisi disebut reaksi
eliminasi, yaitu penarikan dua gugus msing-maing dari dua atom karbon yang
berdekatan, sehingga membentuk ikatan rangkap.
![]() |
Contohnya:
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image054.gif)
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image055.gif)
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image055.gif)
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image056.gif)
H OH etana
air
Reaksi redoks
Reaksi
redoks dalam reaksi organic dapat dilihat dari bilangan oksidasi atom karbo
yang mengalamai perubahan, bila bilangan itu naik disebut oksidasi dan turun
disebut reduksi. Aturan dalam menentukan bilangan oksidasi karbon adalah;
·
Ikatan C–C dihitung nol, baik yang
tunggal maupun yang rangkap
·
Nilai bilangan oksidasi(BO) atom H =+1,
OH=-1, O=-2, Halogen = -1, S=-2
Reaksi penataan ulang
Reaksi
penataan ulang adalah perubahan posisi gugus dalam molekul, sehingga
menghasilkan senyawa dengan struktur berbeda, contohnya:
·
Isomerisasi butana
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image058.jpg)
·
Penataan ulang benzidina
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image060.jpg)
·
Penataan ulang orton
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image062.jpg)
Kondensasi
Kondensasi
adalah terbentuknya ikatan karbon dengan karbon, atau karbon dengan nitrogen,
melalui eliminasi 1 gugus dari masing-masing senyawa yang belum berikatan
sehingga terjadi perpanjangan rantai. Ikatan itu dapat terjadi dalam satu
molekul, antara dua molekul yang sama, atau molekul yag berbeda.
1. Dalam
satu molekul
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image064.jpg)
2.
Antara dua molekul yang sama
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image066.jpg)
3.
Antara molekul yang berbeda
![](file:///C:/Users/Asus/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image068.jpg)
Kesimpulan
Senyawa
organik adalah senyawa karbon yang terdapat dalam organism dan senyawa yang
dibuat manusia. Dalam senyawa ini, atom karbon menjadi unsure utama dan sering
membentuk rantai yang sambung-menyambung. Pada atom karbon dapat terikat atom
lain; seperti hydrogen, oksigen, nitrogen, belerang, halogen, dan fosfor.
Akibatnya, senyawa organic sangat bervariasi, baik dari jenis unsure maupun
jumlah atomnya. Oleh sebab itu, senyawa organikharus dinyatakan dengan struktur
molekul, suatu senyawa dapat
membentuk isomer, yaitu senyawa berumus molekul sama tetapi struktur berbeda.
DAFTAR
PUSTAKA
Harwood,
Herring, Madura, Petrucci, 2011, Kimia
Dasar Prinsip – Prinsip dan Aplikasi Modern, Jakarta, Erlangga.
Keenan,
Kleinfelter, Wood, 1986, Kimia Untuk
Universitas, Jakarta, Erlangga.
Syukri. 1999. Kimia Dasar Jilid 2. Bandung : ITB