Rabu, 26 Februari 2014

Hati-Hati menjaga Hati


Hati adalah sumber dari segala kebaikan dalam tubuh. Dan hati adalah sumber dari segala keburukan dalam tubuh seorang insan. Tak percaya? lihatlah sekitar kita banyak sekali orang kaya yang merasa tak bahagia dengan limpahan karunia rejeki yang ia terima, apa sebabnya/ sebabnya adalah karena ia tak mampu bersyukur. Nah tak mampu bersyukur inilah penyebab hatinya menjadi buruk dan berdampak buruk pula bagi apa-apa yang ada ditubuhnya.

Kawan, baiknya anggota tubuh seorang hamba, jauhnya ia dari keburukan itu tergantung dari baiknya hatinya.
 Mau contoh? 

Perhatikan kembali orang- orang sekitarmu kebanyakan dari orang-orang yang dermawan, baik hati murah senyum selalu terlihat melakukan berbagai kegiatan yang baik dipandang mata. Tangannya digunakan untuk membantu sesama, lisannya digunakan untuk menyampaikan ilmu hampir semua anggota tubuhnya selalu terlihat baik. Lain halnya dengan orang yang hatinya rusak dan berpenyakit (ria dan kawan-kawannya) yang selalu mengutamakan hawa nafsu, maka secara kasat mata yang terlihat adalah buruk, buruk dan buruk  segala geraknya yang ditangkap mata.

Memperhatikan hukum-hukum tentang hati lebih penting dari memperhatikan hukum-hukum badan

Hati mempengaruhi badan namun, baik buruknya gerakan badan tergantung hati namun hukum badan tak merujuk pengaruh yang signifikan terhadap hati. Cantik, pendek,hitam coklat fisik tak bisa menjadi tolak ukur bagaimana hati seseorang bukan karena " Selamatnya hati berpengaruh besar untuk kebahagian dunia dan akhirat".

Hati yang selamat adalah hati yang bermanfaat un tuk pemiliknya.

 Hati yang selamat sama seperti hati yang kembali kepada Allah dan hati ini mewariskan surga bagi pemiliknya, Subhanallah. Bagaimana hati yang selamat itu? hati yang selamat adalah hati yang dipenuhi kebaikan-kebaikan yang dengannya Allah membuka kemudahan- kemudahan. Ingat kawan Allah tidak menilai fisij-fisik kita, Allah melihat hati dan amal kita, maka hati-hatilah menjaga hati.

Hati memiliki sifat sebagaimana badan

 Hati itu labil tidak stabil mudah dibolak-balik karena ia berada diantara 2 jari yang bisa Allah bolak-balik. Oleh karenanya menguasai hati lebih berat dari pada mengusai hal-hal lain.  Begitulah sedikit tentang hati dari banyaknya tetang dia maka dari itu hati-hati menjaga hati.




Gak Perlu bimbang



Hijab Syar’i ? Siapa takut!


Menutup Aurat  itu wajib gak sih? 

Buat apa berhijab kalau masih sering ngomongin orang !     

Ukhti Hijab itu wajib bagi seluruh wanita muslimah, berhijab merupakan identitas wanita muslimah. Ingat hijab  itu perintah Allah jika ada yang sudah berhijab tetapi akhlaknya masih dipermasalahkan, jelaskan kepada mereka bahwa antara akhlak dan jilbab itu 2 hal yang berbeda.


Menutup adalah murni perinta Allah yang wajib dilaksanakan oleh wanita muslim yang sudah baligh tanpa memandang akhlaknya baik atau buruk. Sedangkan Akhlak adalah budi pekerti yang tergantung pada pribadi masing-masing. Berjilbab bukanlah puncak ketakwaan seorang muslimah,tapi berjilbab adalah adalah bukti ketaatan muslimah kepada Rabnya.Jadi jika Seorang wanita berjilbab melakukan dosa/kesalahan itu bukan masalah jilbabnya ukh namun itu akhlaknya yang merupakan pancaran iman. Jadi tunggu apalagi segeralah berhijab.

Adasih keinginan untuk berhijab yang syari, tapi hati belum siap.

 Berhijab tidak menuntut kesiapan dan kesempurnaan karena ia adalah wajib, berjilbablah ukh, dengan berjilbab semakin mendekatlah dengan Allah Insallah kesiapan itu akan datang dengan sendirinya.

 Tapi dosa saya sudah menggunung, apa pantas berjilbab, kayaknya mending jilbabin hati dulu deh

Bila tanpa dosa dulu baru berjilbab hanya malaikat saja dong yang pantas, justru hijab dikenakan karena banyak dosa agar Allah berkenan mengampuni. Memenuhi  kewajiban kita dalam berjilbab membantu kita kita juga lo shailah buat mencicil tiket kita masuk surga,Insaallah.      
                                                               
 Jilbab Syar’i itu punya kiterria yang harus dipenuhi, kiterinya yaitu:
  1. Menutup seluruh tubuh
  2. Tidak transparan
  3. Longgar dan tidak sempit
  4. Tidak berhias yang bisa menarik perhatian lawan jenis
  5. Tidak memakai wewangian (yang bisa tercium oleh laki-laki yang bukan mahramnya)
  6. Bukan pakaian "syuhroh", yaitu pakaian yang berbeda dan tidak dikenal oleh penduduk negeri tersebut (Biasanya dipakai untuk sengaja tampil beda)
  7. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
  8. Tidak menyerupai busana (yang menjadi kekhususan) wanita-wanita kafir
Perintah berjilbab jelas dalam Al-quran yaitu dalam surah An-Nur Allah Berfirman yang artinya :

“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”


Bagaimana ukhti masih ada keraguan atau rasa takut untuk berjilbab syari?

 bukankah sudah jelas bahwa berjilbab dengan syari itu untuk menjaga kemulianmu sebagai seorang wanita. 

Jangan kau takut dibilang kampungan dengan penampilan jilbab syarimu yang sederhana,kau perlu tau bahwa yang simple dan sederhana itu lebih disegani dibandingkan yang berlebihan.

  Semoga dengan berhijab dengan syari dan memperbaiki akhlak membuka jalan untuk kita menjadi muslimah yang dirindukan surga ^^