Hati adalah sumber dari segala kebaikan dalam
tubuh. Dan hati adalah sumber dari segala keburukan dalam tubuh seorang insan.
Tak percaya? lihatlah sekitar kita banyak sekali orang kaya yang merasa tak
bahagia dengan limpahan karunia rejeki yang ia terima, apa sebabnya/ sebabnya
adalah karena ia tak mampu bersyukur. Nah tak mampu bersyukur inilah penyebab
hatinya menjadi buruk dan berdampak buruk pula bagi apa-apa yang ada
ditubuhnya.
Kawan, baiknya anggota tubuh seorang hamba,
jauhnya ia dari keburukan itu tergantung dari baiknya hatinya.
Mau contoh?
Perhatikan kembali orang- orang sekitarmu kebanyakan dari orang-orang yang
dermawan, baik hati murah senyum selalu terlihat melakukan berbagai kegiatan
yang baik dipandang mata. Tangannya digunakan untuk membantu sesama, lisannya
digunakan untuk menyampaikan ilmu hampir semua anggota tubuhnya selalu terlihat
baik. Lain halnya dengan orang yang hatinya rusak dan berpenyakit (ria dan
kawan-kawannya) yang selalu mengutamakan hawa nafsu, maka secara kasat mata
yang terlihat adalah buruk, buruk dan buruk segala geraknya yang
ditangkap mata.
Memperhatikan hukum-hukum tentang hati lebih
penting dari memperhatikan hukum-hukum badan.
Hati mempengaruhi badan namun,
baik buruknya gerakan badan tergantung hati namun hukum badan tak merujuk
pengaruh yang signifikan terhadap hati. Cantik, pendek,hitam coklat fisik tak
bisa menjadi tolak ukur bagaimana hati seseorang bukan karena " Selamatnya
hati berpengaruh besar untuk kebahagian dunia dan akhirat".
Hati yang selamat adalah hati yang bermanfaat un
tuk pemiliknya.
Hati yang selamat sama seperti hati yang kembali kepada Allah
dan hati ini mewariskan surga bagi pemiliknya, Subhanallah. Bagaimana hati yang
selamat itu? hati yang selamat adalah hati yang dipenuhi kebaikan-kebaikan yang
dengannya Allah membuka kemudahan- kemudahan. Ingat kawan Allah tidak menilai
fisij-fisik kita, Allah melihat hati dan amal kita, maka hati-hatilah menjaga
hati.
Hati memiliki sifat sebagaimana badan.
Hati itu labil tidak stabil
mudah dibolak-balik karena ia berada diantara 2 jari yang bisa Allah
bolak-balik. Oleh karenanya menguasai hati lebih berat dari pada mengusai
hal-hal lain. Begitulah sedikit tentang hati dari banyaknya tetang dia
maka dari itu hati-hati menjaga hati.